Tekanan di tempat kerja memang merupakan beban yang berat. Kadar stress yang normal sebenarnya dapat memberikan dorongan dalam meningkatkan produktivitas, tingkat kewaspadaan, dan energi. Namun, stress yang berkepanjangan dapat menguras tenaga baik secara fisik maupun emosional, dan jika tidak diatasi, dapat menyebabkan burnout.
Melansir dari website Telkom Indonesia, burnout adalah masalah serius yang mempengaruhi performa, kesehatan mental, dan kebahagiaan para karyawan. Penyebabnya bisa diakibatkan beban kerja berlebih, kurangnya dukungan sosial, dan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Cara Mengatasi Burnout Karyawan Anda di Tempat Kerja
Banyak orang kesulitan membedakan stres dengan burnout karena kedua kondisi ini seperti punya kesamaan. Padahal, burnout adalah akibat dari stres yang berlangsung terus-menerus.
Gejala burnout sendiri dapat Anda deteksi dari kelelahan yang berlebihan, penurunan motivasi kerja, emosi negatif yang berlebihan, penurunan performa kerja, penarikan diri, dan rentan terhadap penyakit.
Sangat penting untuk mengatasi burnout agar seseorang lebih bahagia dan produktif. Lingkungan kerja juga ikut tetap sehat dan kondusif. Sebagai pemilik atau manager perusahaan, berikut adalah beberapa cara mengatasi burnout pada karyawan Anda demi meningkatkan produktivitas.
1. Keseimbangan Kerja
Jika memungkinkan, Anda perlu mengubah kebijakan yang fleksibel mengenai pilihan bekerja dari rumah atau menyesuaikan jadwal kerja. Selain itu, Anda bisa lebih memberikan kemudahan bagi karyawan untuk mengambil cuti dan liburan secara teratur.
Bangun budaya perusahaan yang menghargai waktu pribadi dan waktu bersama keluarga. Jangan sampai ada pekerjaan yang dibawa ke rumah sehingga mengganggu kehidupan pribadi mereka.
2. Komunikasi Terbuka dan Dukungan Emosional
Mulailah memperhatikan kelancaran komunikasi yang terbuka antara atasan dan bawahan. Hal ini bisa dilakukan dengan pertemuan rutin untuk membahas berbagai tantantang dan kebutuhan karyawan.
Jika memungkinkan, Anda bisa menyediakan dukungan emosional dan konseling untuk membantu karyawan mengatasi stres.
3. Tugas dan Tanggung Jawab yang Jelas
Tips mengatasi burout di tempat kerja selanjutnya adalah menentukan tugas dan tanggung jawab dengan jelas agar karyawan memiliki ekspektasi yang realistis. Pastikan distribusi beban kerja yang seimbang di antara anggota tim.
Pastikan pembagian tanggung jawab dan delegasi tugas tetap sesuai porsinya. Jangan biarkan ada senioritas yang dapat membebani tugas karyawan yang masih pemula di perusahaan Anda.
4. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Beban kerja berlebih juga bisa terjadi karena kesulitan dalam menyesuaikan diri atau mempelajari job desk. Solusi untuk hal ini bisa Anda lakukan dengan memberikan pelatihan yang relevan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan.
Dukung pengembangan karir dan pertumbuhan profesional, sehingga karyawan tidak hanya mudah menguasai tugas mereka, tapia da motivasi untuk terus meningkatkan kualitas dirinya.
5. Evaluasi Kembali Kebijakan Kerja
Evaluasi dan sesuaikan kebijakan kerja yang mungkin menjadi sumber stres, seperti tekanan waktu yang tidak realistis atau ekspektasi yang tidak masuk akal.
Pertimbangkan untuk memberikan fleksibilitas dalam hal jadwal kerja dan deadline. Hal ini juga bisa dilakukan dengan memberikan ruang komunikasi terbuka dengan mereka. Lalu, memberikan solusi dengan cepat.
6. Pentingnya Istirahat dan Rekreasi
Tidak hanya perangkat elektronik yang bisa rusak akibat bekerja terus menerus. Karyawan bisa mengalami burnout jika tidak mendapatkan istirahat secara proporsional.
Anda bisa memberikan waktu istirahat singkat selama jam kerja untuk mencegah kelelahan pada pekerja. Sediakan ruang rekreasi atau area istirahat yang nyaman.
Cara lainnya bisa dengan memfasilitasi kegiatan rekreasi di tempat kerja untuk meningkatkan semangat dan motivasi.
Bisa juga mengadakan rekreasi bersama di akhir tahun atau dalam jangka waktu tertentu. Dengan begitu, tidak hanya meningkatkan kualitas kerja tapi juga mempererat hubungan positif di antara elemen perusahaan.
7. Perhatian Terhadap Kesehatan Mental
Sediakan fasilitas untuk menjaga kesehatan mental, seperti program konseling atau seminar kesehatan mental. Hapus stigma terkait dengan masalah kesehatan mental di lingkungan kerja.
Kesimpulan
Mengatasi burnout di tempat kerja memerlukan upaya bersama dari manajemen dan karyawan. Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan mendukung kesejahteraan karyawan. Semoga tips ini bermanfaat, ya.
Halo, Saya Iim Rohimah
Seorang full time blogger, mom of two boys, suka piknik tipis-tipis, dan sharing pengalaman sehari-hari. Blog diarybunda.web.id adalah tempat mencurahkan segala hal terkait keluarga, dunia perempuan, dan segala topik lifestyle. Enjoy reading…
duniamasak says
setuju dengan poin terakhir, mental yang sehat akan menentukan semangat bekerja kita :’)