
Bagi banyak orang, tumpukan sampah hanyalah sumber masalah. Mulai dari menimbulkan bau, menutup drainase, atau menjadi simbol ketidakpedulian manusia terhadap bumi. Namun bagi Siti Salamah, justru di antara tumpukan sampah itulah ia menemukan panggilan hidupnya.
Dari kota Tangerang Selatan, Banten, perempuan ini melahirkan sebuah gerakan bernama Waste Solution Hub, yaitu istem pengelolaan sampah terintegrasi berbasis teknologi yang bukan hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga mengubah hidup banyak orang, terutama para pemulung.
Suatu hari, Siti mengamati bagaimana para pemulung bekerja tanpa perlindungan, berjuang di antara gunungan sampah demi secuil penghasilan. Ia melihat bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga persoalan martabat manusia.
“Sampah ini bukan hanya tentang kotoran fisik, tapi tentang bagaimana kita memperlakukan manusia dan bumi,” ujarnya suatu kali. Dari kesadaran itulah ia mulai membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih manusiawi dan berkelanjutan, berlandaskan teknologi dan empati.
Teknologi Bertemu Kemanusiaan
Siti Salamah percaya bahwa masalah sampah tidak bisa diatasi hanya dengan kampanye kebersihan atau pengumpulan sementara. Ia ingin menghadirkan pendekatan ilmiah dan terintegrasi, dari pemilahan, daur ulang, hingga edukasi publik. Maka lahirlah Waste Solution Hub, platform yang menggabungkan teknologi digital dengan manajemen sampah end-to-end.
Waste Solution Hub bekerja dengan sistem klaster. Mereka mengelola sampah dari perumahan, acara, hingga area publik, kemudian memprosesnya agar memiliki nilai ekonomi. Melalui pelatihan intensif, Siti juga membantu para pemulung bertransformasi menjadi “ekopreneur”, bukan lagi pekerja bayangan yang termarjinalkan. “Mereka bukan pengganggu pemandangan kota, mereka bagian dari solusi,” katanya tegas.
Teknologi digunakan untuk melacak volume sampah, memetakan sumber limbah, dan mengefisiensikan proses daur ulang. Namun bagi Siti, teknologi hanyalah alat. Inti dari semua ini adalah rasa kemanusiaan dan keadilan sosial.
Mengubah Limbah Jadi Kehidupan

Di bawah kepemimpinannya, Waste Solution Hub telah memberdayakan lebih dari seribu pemulung di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya. Mereka kini memiliki keterampilan, akses perlindungan sosial, dan bahkan peluang usaha baru. Tak hanya itu, program edukasi publik yang digagasnya telah menjangkau lebih dari 23.000 pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat.
Bagi Siti, pengelolaan sampah bukan hanya urusan teknis, tapi juga soal membangun kesadaran kolektif. Setiap botol plastik yang didaur ulang, setiap kilogram limbah yang tidak terbuang ke sungai, baginya adalah bukti perubahan mentalitas. Ia menyebutnya sebagai “ekosistem perubahan”, tempat di mana manusia, lingkungan, dan teknologi saling berkelindan.
Namun perjuangan itu tidak selalu mudah. Siti kerap berhadapan dengan keraguan masyarakat, keterbatasan infrastruktur, hingga minimnya dukungan kebijakan. “Tapi kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi?” ucapnya lirih namun mantap.
Banten yang Lebih Hijau, Indonesia yang Lebih Berdaya
Kini, gagasan Siti telah melampaui batas kota. Waste Solution Hub mulai menjadi rujukan bagi daerah lain yang ingin membangun sistem serupa. Ia juga membuka layanan konsultan keberlanjutan, membantu perusahaan dan komunitas mengelola sampah dengan prinsip “less waste, more value”.
Gerakannya tumbuh dengan filosofi sederhana: sampah adalah cermin kehidupan manusia. Jika kita mampu mengelolanya dengan baik, kita sesungguhnya sedang belajar menghargai kehidupan itu sendiri. Siti percaya, perubahan besar tidak harus dimulai dari kebijakan nasional, melainkan dari kesadaran kecil di rumah-rumah dan komunitas.
Perempuan berhijab itu kini kerap diundang berbicara di forum-forum lingkungan dan pemberdayaan sosial. Namun baginya, penghargaan terbesar bukanlah panggung atau sorotan media, melainkan ketika melihat para pemulung bisa tersenyum bangga karena merasa dihargai. “Saya hanya ingin mereka tahu bahwa pekerjaan mereka mulia,” katanya dengan mata berbinar.
Satu Perempuan, Seribu Inspirasi

Perjalanan Siti Salamah membuktikan bahwa teknologi dan kemanusiaan tidak perlu saling meniadakan. Di tangannya, keduanya justru berpadu untuk membentuk sistem yang efisien sekaligus berempati. Di tengah krisis lingkungan global, kisahnya menjadi pengingat bahwa solusi masa depan tidak selalu datang dari laboratorium atau gedung tinggi, kadang justru lahir dari tempat yang paling tak terduga, yaitu tumpukan sampah.
Berkat dedikasi dan kerja nyatanya, Siti Salamah dianugerahi SATU Indonesia Awards dari PT Astra International pada tahun 2021, dalam kategori Penggerak Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi. Penghargaan ini diberikan kepada anak muda Indonesia yang berkontribusi nyata bagi masyarakat melalui inovasi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan sosial.
Program SATU Indonesia Awards sendiri merupakan bentuk apresiasi tahunan terhadap individu atau kelompok muda yang berjuang membangun negeri dari akar rumput. Melalui penghargaan ini, Astra berharap lahir lebih banyak “Siti Salamah” lain, orang-orang yang bekerja dengan hati, berpikir dengan visi, dan mencintai tanah airnya melalui aksi nyata.
Penutup
Kisah Siti Salamah bukan sekadar tentang daur ulang atau pengelolaan limbah. Ia adalah tentang bagaimana cinta terhadap bumi bisa mengubah cara kita memandang dunia. Dari Banten, suaranya kini menggema, bahwa di balik bau sampah yang menyesakkan, selalu ada aroma harapan bagi mereka yang mau melihat lebih dalam. Dan dari tangan-tangan sederhana para pemulung yang ia bina, masa depan yang lebih bersih dan bermartabat perlahan sedang terwujud. #APA2025-BLOGSPEDIA
Referensi:
https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/penggerak-sistem-pengelolaan-sampah-terintegrasi-berbasis-teknologi/
https://www.idntimes.com/life/inspiration/siti-salamah-pelopori-wastehub-untuk-kesejahteraan-pemulung-01-9n218-dbm13k
https://www.kompasiana.com/yusephendarsyah/64f3096e5886fe185c27f082/siti-salamah-waste-solution-hub-satu-indonesia-awards-2021-astra
https://www.indonesiana.id/read/164656/siti-salamah-membina-ribuan-pemulung-dan-melakukan-pengelolaan-sampah-terintegrasi-berbasis-teknologi

Halo, Saya Iim Rohimah
Seorang full time blogger, mom of two boys, suka piknik tipis-tipis, dan sharing pengalaman sehari-hari. Blog diarybunda.web.id adalah tempat mencurahkan segala hal terkait keluarga, dunia perempuan, dan segala topik lifestyle. Enjoy reading…
Tinggalkan Balasan