Memilih besaran santunan asuransi penyakit kritis merupakan langkah penting yang harus dilakukan dengan cermat. Perhitungan yang kurang tepat dapat mengakibatkan perlindungan yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan saat risiko terjadi.
Jika santunan terlalu kecil, biaya pengobatan mungkin tidak terpenuhi. Sebaliknya, memilih santunan yang terlalu besar akan menyebabkan premi yang dibayarkan menjadi mahal dan memberatkan.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan beberapa kriteria dalam menentukan besaran santunan asuransi penyakit kritis yang ideal.
Santunan Harus Mampu Menutup Biaya Pengobatan Penyakit Kritis

Langkah pertama dalam menentukan besaran santunan adalah memahami kondisi kesehatan dan risiko penyakit kritis yang mungkin Anda hadapi.
Setiap orang memiliki risiko penyakit yang berbeda, sehingga perlindungan yang dibutuhkan juga bervariasi. Oleh karena itu, pilihlah produk asuransi yang menawarkan perlindungan untuk berbagai jenis penyakit kritis.
Selain itu, pastikan besaran santunan yang dipilih cukup untuk menutupi biaya pengobatan penyakit kritis. Berikut adalah estimasi biaya pengobatan beberapa penyakit kritis yang umum di Indonesia:
Stroke
Biaya pengobatan stroke sangat tinggi, sering kali melebihi Rp100 juta. Selain itu, penyintas stroke membutuhkan perawatan intensif jangka panjang karena biasanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Perawatan ini dapat melibatkan tenaga perawat profesional atau anggota keluarga yang harus memberikan perhatian penuh.
Kanker
Perawatan kanker membutuhkan biaya yang signifikan, mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan. Angka ini mencakup biaya terapi dan obat-obatan yang diperlukan untuk mengobati kanker secara efektif.
Gagal Ginjal
Penyakit gagal ginjal yang memerlukan prosedur cuci darah secara rutin membutuhkan biaya hingga Rp60 juta per tahun. Biaya ini harus dipenuhi secara berkelanjutan untuk menjaga kualitas hidup penderita.
Diabetes dengan Komplikasi
Penyakit diabetes yang memerlukan amputasi akibat luka parah bisa menelan biaya hingga Rp150 juta. Selain itu, penderita diabetes juga membutuhkan obat-obatan rutin, yang berarti biaya tambahan secara berkesinambungan.
Dengan mempertimbangkan angka-angka tersebut, pastikan besaran santunan yang Anda pilih cukup untuk menutupi kebutuhan pengobatan penyakit kritis yang mungkin Anda alami.
Santunan Harus Mendukung Stabilitas Keuangan Keluarga
Selain mempertimbangkan biaya pengobatan, penting untuk memilih besaran santunan yang juga mampu menjaga stabilitas keuangan keluarga.
Penyakit kritis tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada kondisi finansial keluarga. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:
Biaya Tambahan untuk Pendampingan
Proses perawatan penyakit kritis sering kali membutuhkan pendampingan dari anggota keluarga atau tenaga perawat. Hal ini menambah beban keuangan, termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan lainnya.
Kehilangan Pendapatan
Jika tertanggung yang mengalami penyakit kritis adalah tulang punggung keluarga, maka kehilangan pendapatan dapat menjadi masalah besar. Dalam situasi seperti ini, santunan asuransi dapat membantu menutup kekurangan pendapatan sehingga kebutuhan sehari-hari keluarga tetap terpenuhi.
Pilihlah produk asuransi yang menawarkan santunan dengan nominal yang tidak hanya mencukupi biaya pengobatan tetapi juga mampu menjaga kondisi keuangan keluarga. Hal ini akan memberikan perlindungan menyeluruh bagi keluarga Anda.
Pilih Produk Asuransi dengan Santunan Besar

Untuk perlindungan penyakit kritis, disarankan memilih produk asuransi dengan santunan yang bernilai besar.
Berbeda dengan asuransi kesehatan rawat inap yang biasanya memberikan santunan harian, asuransi penyakit kritis menawarkan manfaat santunan dalam jumlah besar yang dapat mencapai miliaran rupiah.
Salah satu produk asuransi yang dapat dipertimbangkan adalah Flexi Critical Illness, yang memberikan santunan hingga Rp2 miliar.
Santunan ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya, baik untuk biaya pengobatan penyakit kritis maupun untuk menjaga kestabilan finansial keluarga.
Sebagai contoh, jika Anda memilih santunan sebesar Rp2 miliar, Anda dapat menggunakan dana tersebut untuk:
Biaya Pengobatan dan Perawatan
Dana santunan dapat digunakan untuk menutupi biaya pengobatan penyakit kritis, termasuk terapi, operasi, obat-obatan, dan rawat inap.
Pemenuhan Kebutuhan Keluarga
Santunan juga dapat digunakan untuk menggantikan pendapatan yang hilang sehingga keluarga tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan besaran santunan yang cukup besar, Anda tidak hanya mendapatkan perlindungan kesehatan, tetapi juga ketenangan pikiran karena keuangan keluarga tetap terjaga.
Kesimpulan
Memilih besaran santunan asuransi penyakit kritis memerlukan pertimbangan matang agar dapat memberikan perlindungan optimal tanpa membebani keuangan.
Perhatikan kondisi kesehatan, risiko penyakit kritis yang mungkin Anda alami, serta kebutuhan keuangan keluarga.
Pastikan santunan yang dipilih cukup untuk menutupi biaya pengobatan dan mendukung stabilitas finansial keluarga.
Dengan memilih produk asuransi yang tepat, seperti Flexi Critical Illness dengan santunan hingga Rp2 miliar, Anda dapat menghadapi risiko penyakit kritis dengan lebih tenang.
Selain memberikan perlindungan kesehatan yang maksimal, asuransi ini juga membantu menjaga keuangan keluarga tetap stabil meskipun menghadapi situasi yang sulit.

Halo, Saya Iim Rohimah
Seorang full time blogger, mom of two boys, suka piknik tipis-tipis, dan sharing pengalaman sehari-hari. Blog diarybunda.web.id adalah tempat mencurahkan segala hal terkait keluarga, dunia perempuan, dan segala topik lifestyle. Enjoy reading…
Tinggalkan Balasan